JAKARTA: Kementerian Koperasi dan UKM meyakini krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat dan Eropa tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas usaha kecil menengah nasional.
"Nilai ekspor produk UKM Indonesia ke wilayah negara tersebut tidak terlalu besar, hanya sekitar 17%. Jadi saya kira tidak akan berpengaruh besar bagi kelangsungan bisnis UKM,” ujar enteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Sjarifuddin Hasan hari ini.
Apalagi, katanya, komoditas yang diekspor ke wilayah AS dan Eropa umumnya memiliki segementasi khusus, yakni furniture atau industri mebel. Oleh karena itu dia optimis gonjang-ganjing situasi ekonomi di Eropa dan AS tidak membuat bisnis sektor UKM terpengaruh.
Guna mengantisipasi kemungkinan krisis di negara-negara berpengaruh tersebut tidak berdampak negative terhadap UKM Indonesia, Kemenkop dan UKM bersama instansi terkait berupaya memperkuat perdagangan di dalam negeri.
"Itu sebabnya saya lebih cenderung agar target pasar UKM nasional lebih diperkuat untuk segmen nasional. Pasar di dalam negeri sangat potensial menjadi market, karena jumlah penduduk Indonesia sangat besar jumlahnya."
Jika bisa menguasai pasar lokal, Sjarifuddin Hasan yakin pelaku usaha kecil menengah (UKM) bisa survive, karena selama ini ada konsumen loyal terhadap berbagai produk yang dihasilkan UKM untuk pasar nasional.
Pemerintah juga cenderung menginginkan agar UKM menjaga konsisten kualitas produknya agar konsumen loyal tidak beralih ke produk impor.
"Apabila UKM bisa menguasai pasar dalam negeri, pemerintah pasti senang dan bangga," papar Sjarifuddin.(sut)
Sumber: http://www.bisnis.com/articles/koperasi-and-ukm-kebal-dari-dampak-krisis-ekonomi-global#comment-form
Tidak ada komentar:
Posting Komentar