Rabu, 27 April 2011

INVESTASI

AUSTRALIA JAJAKI INVESTASI DI INDONESIA


JAKARTA, KOMPAS.com Para investor asal Australia terus menjajaki investasi di sektor pertambangan di Indonesia. Dengan penguasaan teknologi di bidang pertambangan, keberadaan perusahaan-perusahaan pertambangan Australia ini diharapkan mampu mendukung pembangunan pertambangan di Tanah Air.

Menurut Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Bambang Setiawan, dalam pameran dan konferensi pertambangan internasional Ozmine, Selasa (29/3/2011) di Jakarta, kontribusi Australia dalam pencapaian target investasi sektor pertambangan di Indonesia sangat besar. Secara global, target investasi pertambangan tahun ini mencapai 3,5 miliar dollar AS. "Kontribusi Australia sangat besar karena banyak perusahaan besar dari situ. Meskipun perusahaannya berada di Inggris seperti Rio Tinto, masuknya tetap dari Australia karena perusahaan itu kan multinasional," kata dia.

Karena Australia merupakan negara tetangga terdekat, tentu kita lebih senang hubungan dengan tetangga karena mudah mengontrolnya, kata dia. Di sisi lain, sejauh ini banyak pengusaha Indonesia yang juga mempunyai tambang di Australia."Untuk dunia yang makin terbuka tentu kita tidak mungkin mengerjakan sendiri," kata dia.
Demi mendorong pertumbuhan ekonomi, perlu investasi sebesar-besarnya di segala bidang, termasuk pertambangan, dan hal itu tidak mungkin dari pemerintah sendiri atau hanya dari swasta nasional. Untuk mengejar pertumbuhan di atas 7 persen di tahun 2014, kita butuh dana ribuan triliun rupiah, kata dia. Dengan banyaknya partisipan dan perusahaan yang mengikuti pameran dan konferensi pertambangan Ozmine 2011, lanjut Bambang, menunjukkan minat Australia untuk berinvestasi di bidang pertambangan di Indonesia cukup besar. Melalui acara pameran dan konferensi internasional ini, para pelaku usaha pertambangan Australia akan melihat peluang dan tantangan yang ada.

Komisaris Perdagangan dan Investasi Kawasan Senior Austrade Leith Doody, sebelumnya dalam siaran pers, menyatakan, lebih dari 90 perusahaan pertambangan Australia ambil bagian dalam pameran dan konferensi Ozmine 2011. Pameran itu memamerkan peralatan, teknologi, jasa dan bahan-bahan pertambangan mutakhir dari sektor pertambangan Australia.

Sejauh ini industri pertambangan Australia adalah terbesar ketiga di dunia. Sekitar 60 persen perusahaan pertambangan dunia menggunakan piranti lunak pertambangan yang dikembangkan di Australia. Banyak dari 400 perusahaan Australia yang beroperasi di Indonesia juga terlibat dalam sektor pertambangan Indonesia. Kuasa Usaha Australia, Paul Robilliard, menambahkan, sektor pertambangan adalah industri vital baik untuk Australia maupun Indonesia. Kedua negara itu dapat memperoleh manfaat dari hubungan kerja yang erat terus-menerus serta dialog terbuka dalam sektor ini.

Australia mencari kesempatan untuk berinvestasi dan beroperasi di sektor pertambangan Indonesia. "Kami sangat mendukung hal ini, dan paham bahwa mereka dapat memberi manfaat nyata kepada pasar serta menghadirkan praktik dan teknologi terbaik dunia yang akhirnya akan memberi manfaat kepada pembangunan pertambangan Indonesia," kata dia.

SUMBER: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/03/29/2141581/Australia.Jajaki.Investasi.di.Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar