Senin, 21 Maret 2011

EKONOMI INDONESIA MASA AKAN DATANG

STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA DI MASA AKAN DATANG

PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Adalah Suatu proses yg bersinambung dan mencakup keputusan atau pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu pada masa yang akan datang.
Berdasarkan definisi diatas terdapat 4 elemen perencanaan, yaitu :

1. Merencanakan berarti memilih
2. Perencanaan sbg alat pengalokasian sumber daya
3. Perencanaan merupakan alat utk mencapai tujuan
4. Perencanaan untuk masa depan

DEVELOPMENT PLANNING membagi perencanaan dalam 6 pengertian :

1. Faktor letak geografis, bangunan, tempat tinggal, bioskop, dll. (Perencanaan kota, Perencanaan tata guna, Perencanaan fisik)
2. Perencanaan kota & daerah (Urban & Regional Planning)
3. Keputusan penggunaan dana pemerintah di masa datang
4. Ekonomi berencana
Perencanaan kadangkala setiap penentuan sasaran produksi pemerintah
5. Penetapan sasaran perekonomian secara keseluruhan
6. Perencanaan kadangkala untuk menggambarkan sarana pemerintah

Ciri-ciri perencanaan pembangunan ekonomi :

1. Usaha mencapai perkembangan sosial ekonomi tercermin pada pertumbuhan ekonomi positif
2. Usaha meningkatkan pendapatan
3. Usaha perubahan struktur ekonomi atau Usaha diversifikasi ekonomi
4. Usaha perluasan kesempatan kerja
5. Usaha pemerataan pembangunan
6. Usaha pembinaan lembaga ekonomi masyaarakat
7. Usaha terus menerus menjaga stabilitas ekonomi

FUNGSI PERENCANAAN :

1. Untuk pengarahan kegiatan, pedoman kegiatan kepada pencapain tujuan pembangunan
2. Sebagai perkiraan potensi, prospek perkembangan, hambatan dan risiko di masa yang akan datang
3. Memberi kesempatan mengadakan pilihan terbaik
4. Dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi pentingnya tujuan
5. Sebagai alat mengukur atau standar terhadap pengawasan evaluasi

Dari sudut pandang ekonomi, perlunya perencanaan adalah sebagai :

1. Agar penggunaan sumber pembangunan terbatas dapat efesien dan efektif, sehingga terhindar dari pemborosan
2. Agar perkembangan atau pertumbuhan ekonomi menjadi lebih sukses
3. Agar tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi siklus konjungtur

Syarat-syarat dari keberhasilan perencanaan :

1. Komisi perencanaan yang terorganisir dan ahli
2. Data statistik
3. Tujuan
4. Penetapan sasaran dan prioritas secara makro dan sektoral
5. Mobilisasi sumber daya baik di luar negeri maupun di dalam negeri (Saving, Laba, dan Pajak)
6. Kesinambungan perencanaan
7. Sistem administrasi yang efesien, kuat, dan tidak korup (Lewis)
8. Kebijaksanaan pembangunan yang tepat
9. Administrasi yg ekonomis
10. Dasar pendidikan
11. Teori konsumsi menurut GALBRAITH (1962)
12. Dukungan masyarakat terhadap rencana nasional

PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENENTU DALAM PEMBANGUNAN :

1. Mengurangi jumlah tabungan yang diciptakan anggota masyarakat
2. Corak penanaman modal lebih banyak untuk pendidikan dan sarana sosial
3. Pemerataan pendapatan terjadi diantara golongan masyarakat
4. Strategi pemulihan teknologi yang akan digunakan
5. Mempercepat kenaikan produksi barang makanan
6. Perkembangan ekspor impor, dan ekspor impor
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Usaha-usaha perencanaan ekonomi masa ORDE LAMA :

Tahun. 1947 : PLAN PRODUKSI TIGA TAHUN RI
Tahun. 1948, 1949 & 1950 Bidang-bidang : Pertanian, peternakan, perindustrian dan kehutanan
Tahun. 1952 : Usaha perencanaan lebih menyeluruh, tetap SEKTOR PUBLIK
Tahun. 1956 - 1960 : REPELITA
Tahun. 1961 - 1969 : RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL SEMESTA BERENCANA

Jangka waktu 8 tahun terbagi atas 3 tahun & 5 tahun.
Program STABILISASI & REHABILITASI EKONOMI PEMBANGUNAN sejak ORDE BARU, berpangkal pada NATION BUILDING, meliputi :

1. JANGKA PANJANG : Pendekatan pembangunan utuh dan terpadu (UNIFIED & INTERGRATIF) antar aspek kehidupan masyarakat

2. JANGKA MENENGAH : Pembangunan sektor pertanian dan pengembagnan sektor sosial menuju kesejahteraan & keadilan sosial.

STRATEGI & PEMBANGUNAN INDONESIA KE DEPAN

Tantangan pembangunan Indonesia ke depan sangat berat dan berbeda dengan
yang sebelumnya. Paling tidak ada 4 (empat) tantangan yang dihadapi
Indonesia, yaitu:

1. Otonomi daerah

Undang-undang No. 22 tahun 1999 secara tegas meletakkan otonomi
daerah di daerah kabupaten/kota. Hal ini berarti telah terjadi penguatan yang
nyata dan legal terhadap kabupaten/kota dalam menetapkan arah dan target
pembangunannya sendiri. Di satu sisi, penguatan ini sangat penting karena
secara langsung permasalahaan yang dirasakan masyarakat di kabupaten/kota
langsung diupayakan diselesaikan melalui mekanisme yang ada di
kabupaten/kota tersebut. Tetapi, di sisi lain, otonomi ini justru menciptakan
ego daerah yang lebih besar dan bahkan telah menciptakan konflik antar
daerah yang bertetangga dan ancaman terhadap kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

2. Pergeseran orientasi pembangunan sebagai negara maritim

Reorientasi pembangunan Indonesia ke depan adalah keunggulan
sebagai negara maritim. Wilayah kelautan dan pesisir beserta sumberdaya
alamnya memiliki makna strategis bagi pembangunan ekonomi Indonesia,
karena dapat diandalkan sebagai salah satu pilar ekonomi nasional.

3. Ancaman dan sekaligus peluang globalisasi

Ancaman dan peluang dari globalisasi ekonomi terhadap Indonesia yang
terutama diindikasikan dengan hilangnya batas-batas negara dalam suatu
proses ekonomi global. Proses ekonomi global cenderung melibatkan banyak
negara sesuai dengan keunggulan kompetitifnya seperti sumberdaya manusia,
sumberdaya buatan atau infrastruktur, penguasaan teknologi, inovasi proses
produksi dan produk, kebijakan pemerintah, keamanan, ketersediaan modal,
jaringan bisnis global, kemampuan dalam pemasaran dan distribusi global. Ada empat manfaat yang dirasakan dari globalisasi ekonomi, yaitu spesialisasi
produk yang didasarkan pada keunggulan absolut atau komparatif, potensi
pasar yang besar bagi produk masal, kerjasama pemasaran bagi hasil bumi
dan tambang untuk memperkuat posisi tawar, dan adanya pasar bersama
untuk produk-produk ekspor yang sama ke pasar Asia Pasifik yang memiliki
70% pasar dunia. globalisasi juga memberikan ancaman terhadap
ekonomi nasional dan daerah berupa membanjirnya produk-produk asing
yang menyerbu pasar-pasar domestik akibat tidak kompetitifnya harga produk
lokal.

4. Kondisi objektif akibat krisis ekonomi

kondisi objektif akibat krisis ekonomi (jatuhnya kinerja makro
ekonomi menjadi –13% dan kurs rupiah yang terkontraksi sebesar 5-6 kali lipat)
dan multi dimensi yang dialami Indonesia telah menyebabkan tingginya angka
penduduk miskin menjadi 49,5 juta atau 24,2% dari total penduduk Indonesia
pada tahun 1997/1998 dan mulai membaik pada tahun 1999 menjadi 23,4%
atau 47,97 juta jiwa. Di sisi lain, krisis ekonomi ini menjadi pemacu krisis
multidimensi, seperti krisis sosial, dan krisis kepercayaan terhadap pemerintah.
Hal yang sering terlupakan dari kebijakan Pembangunan ekonomi nasional
sejak mulai tahun 1969 sampai sekarang adalah semakin melebarnya jurang
kesenjangan antar wilayah secara nasional, yaitu antara perkembangan
Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang meliputi Pulau Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, Papua, Bali dan kepulauan Nusa Tenggara, relatif jauh tertinggal
dibandingkan dengan perkembangan Kawasan Barat Indonesia (KBI).


PULAU SULAWESI
(MAKASSAR)

Kota Makassar kadang-kadang di eja Macassar, Mangkasar; dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujungpandang atau Ujung Pandang adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Kotamadya ini adalah kota terbesar pada 5°8′S 119°25′E / 5.133°LS 119.417°BT Koordinat: 5°8′S 119°25′E / 5.133°LS 119.417°BT, di pesisir barat daya pulau Sulawesi, menghadap Selat Makassar. Makassar dikenal mempunyai Pantai Losari yang indah
Makassar berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.

Kota ini tergolong besar dengan berbagai suku bangsa yang tinggal di kota ini. Di kota ini ada suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Kue Tori, Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro. Makassar memiliki wilayah seluas 128,18 km² dan penduduk sebesar kurang lebih 1,25 juta jiwa.

SEJARAH

Sejak abad ke-16, Makassar merupakan pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur dan menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke Makassar berhak melakukan perniagaan disana dan menolak upaya VOC (Belanda) untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut.


Masjid di Makassar (1910-1934)

Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan di kepulauan Maluku dan juga menjadi markas yang penting bagi pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab. Semua keistimewaan ini tidak terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu (Sultan Alauddin, Raja Gowa dan Sultan Awalul Islam, Raja Tallo).

Kepentingan Makassar menurun dengan semakin kuatnya Belanda di wilayah tersebut dan semakin mampunya mereka menerapkan monopoli perdagangan rempah-rempah seperti apa keinginan mereka. Pada tahun 1669, Belanda, bersama dengan La Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda Melakukan penyerangan terhadap kerajaan Islam kembar Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai Batu Penghalang terbesar untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia timur. Setelah berperang habis-habisan mempertahankan Negaranya melawan beberapa koalisi kerajaan yang dipimpin oleh belanda, akhirnya Gowa-Tallo (Makassar) terdesak dan dengan terpaksa menanda tangani perjanjian Bungayya. Sebenarnya jejak kehadiran Makassar sudah dapat dilihat didalam kitab Nagara kartagama yang di tulis oleh Empu Prapanca pada abad ke-14.

PENDUDUK
Penduduk Makassar kebanyakan dari Suku Makassar, sisanya berasal dari suku Bugis, Toraja, Mandar, China, Jawa dan sebagainya

PEMERINTAHAN
Kota Makassar dibagi menjadi 14 kecamatan dan 143 kelurahan.

TRANSPORTASI LAUT dan UDARA

Kota Makassar mempunyai sebuah bandara internasional, Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin yang pada tanggal 26 September 2008 diresmikan oleh Presiden RI Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono yang menandakan mulai pada saat itu Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin beroperasi secara penuh dimana sebelumnya telah beroperasi tetapi hanya sebagian. Bandara Hasanuddin juga memiliki taksi khusus Bandara dengan harga yang bervariasi sesuai dengan region dari daerah yang dituju serta shuttle bus khusus yang melayani jalur dari dan ke bandara baru. Pada tahun 2009 diharapkan runway yang baru telah rampung dan bisa digunakan. Untuk 5 tahun ke depan bandara tersebut akan diperluas lagi dengan melakukan pembangunan tahap ke-2 dimana nantinya bandara tersebut akan menjadi salah satu bandara terbesar di Indonesia, khususnya kawasan Timur Indonesia.

DARAT
• Pete-pete
• Bus
• Taksi
• Becak

Makassar terkenal dengan angkutan tradisional becak. Jumlahnya sendiri mencapai 1.500 unit. Pemerintah setempat memberlakukan becak untuk pariwisata dan khusus beroperasi di sekitar kawasan wisata saja. Tarifnya tergantung kesepakatan dengan para wisatawan dan orang setempat di makassar.

KOTA PENGEMBANGAN
• Tanjung Bunga
• Maminasata

TUJUAN WISATA
• Pantai Losari
• Fort Rotterdam
• Pantai Akarena
• Pulau Laelae
• Pulau Khayangan
• Pulau Samalona
• Benteng Sombaopu
• Pantai Barombong
• Makam Raja-Raja Tallo
• Makam Sjekh Jusuf (Gowa)
• Pelabuhan Paotere
• Taman Makam Pahlawan
• Trans Studio (Indoor Theme Park terbesar di dunia)
• Bantimurung (Kabupaten Maros)
• Malino (Kabupaten Gowa)

Fasilitas kota
• Celebes Convention Centre
• Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin
• Lapangan Karebosi
• Pelabuhan Soekarno-Hatta
• Gereja Kathedral
• Masjid Al-Markaz Al-Islami
• Masjid Raya
• Kelenteng Kwan Kong
• Trans Studio

Pusat perbelanjaan
• Mal Panakkukang
• Mal GTC (Global Trade Center)
• Mal Ratu Indah
• MTC Karebosi
• Makassar Mall
• Karebosi Link
• Makassar Town Square
• Trans Studio Mall

SUMBER : Majalah Perencanaan Pembangunan Ekonomi
http://www.penataanruang.net/taru/Makalah/Men_%20101203,Makalah.pdf , http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Makassar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar